Detail Cantuman Kembali
Konseling Individual dalam Upaya Penyesuaian Diri Mahasiswi Bercadar (Studi Kasus di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten)
Semua manusia tentunya tidak ingin hidup dan berdiam diri dalam lingkungan dan kondisi yang tidak mudah untuk dihadapi, dalam hal ini menjadi seorang mahasiswi bercadar bukanlah hal yang mudah untuk bisa mengaktualisasikan dirinya dengan lingkungan. Banyak dari mereka mengalami kesulitan dalam mengaktualisasikan dirinya, seperti kesulitan saat makan di tempat ramai, tidak bisa memahami dirinya dan orang lain, tidak bisa meyakinkan kedua orangtua sehingga menimbulkan konflik, tidak percaya diri dan merasa di asingkan. Selain itu, sebagian dari lingkungan mereka memandang sebelah mata perempuan bercadar, hal ini didukungstigma-stigma yang dikeluarkan media, di antaranya teroris, Islam garis keras dan Islam fanatik. Oleh karena itu, penyesuaian diri merupakan aspek penting dalam mengaktualisasikan diri seseorang. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apa problematika mahasiswi bercadar dalam proses penyesuaian diri di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten? 2) Apakah konseling individual dalam upaya penyesuaian diri mahasiswi bercadar pernah diterapkandi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten? Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui problematika mahasiswi bercadar dalam proses penyesuaian diri di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2) Untuk menerapkan konseling individual dalam upaya penyesuaian diri mahasiswi bercadar di UIN Sultan Maulana HasanuddinBanten. Dalam penelitian ini saya menggunakan metode kualitatif dengan format deskriptif analisis dan penelitian tindakan. Adapun teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak 11 mahasiswi bercadar perwakilan dari beberapa fakultas dan jurusan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah 1) Problematika yang menyebabkan mahasiswi bercadar sulit untuk menyesuaikan dirinya disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya faktor internal seperti merasa cemas, kurang percaya diri dan memiliki rasa takut yang disebabkan oleh kurangnya pengalaman dalam menghadapi situasi baru yaitu dalam menggunakan cadar. Sedangkan untuk faktor eksternal berasal dari lingkungan keluarga/rumah, lingkungan kampus dan lingkungan masyarakat. 2) Bentuk penerapan layanan konseling individual dalam upaya penyesuaian diri mahasiswi bercadar yang diberikan yaitu dengan caraface to face relationship. Adapun untuk waktu pertemuan dari masing-masing responden menggunakan 3-4 kali pertemuan, hal ini dilakukan agar proses konselingnya lebih efektif, terbuka dan mendalam. Dari ke sebelas responden yang telah melakukan proses konseling, 8 di antaranya telah berhasil menerapkan solusi dari teknik konseling yang telah diberikan seperti responden sedikit demi sedikit mulai memahami dirinya dan lingkungannya, merasa punya teman untuk berbagi cerita, lebih percaya diri dengan keadaannya saat ini dan adanya perubahan perilaku ke arah yang lebih positif. Sedangkan untuk 3 dari 11 responden yang tidak berhasil dalam melakukan tindakannya setelah melakukan proses konseling, disebabkan karena sulitnya responden untuk memberikan pemahaman kepada lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakatnya. Kata Kunci: Konseling individual, penyesuaian diri dan cadar
Siti Nurhalimah - Personal Name
SKRIPSI BKI 332
SKRIPSI BKI 332
Text
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2019
Serang Banten
157 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...