Detail Cantuman Kembali

XML

Perlawanan K.H Muhammad Zuhri Dalam Menghadapi Kolonial Belanda 1926.


Nama: Aris Muzhiat, NIM: 143500420, Judul Skripsi: Perlawanan K.H Muhammad Zuhri Dalam Menghadapi Kolonial Belanda 1926. Skripsi ini membahas tentang K.H Muhammad Zuhri, seorang ulama karismatik dari Desa. Tambiluk Kec. Petir, ia dikenal sangat anti kolonial Belanda. Ia sangat tidak suka kebijakan pemerintah Belanda yang mempersulit ruang gerak dakwah Islam. Tidak hanya itu, ia bersama ulama Petir lainnya melakukan pengumpulan dana hingga 200 Gulden untuk membeli senjata dan melakukan perang gerilya bersama rakyat Petir melawan kolonial Belanda dan melakukan penyerangan kepada Assisten Wedana Petir pada tahun 1926. Akibatnya ia dianggap sebagai seorang ulama berbahaya yang tidak koperatif kepada pemerintah, sehingga pasukan khusus militer Belanda berhasil menangkapnya. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, perumusan masalah adalah sebagai berikut: (1). Bagaimana riwayat hidup K.H Muhammad Zuhri?, (2). Bagaimana Kondisi Sosial, Agama dan Politik di Petir 1920-1926?, (3). Bagaimana Perlawanan K.H Muhammad Zuhri dalam Menghadapi Kolonial Belanda di Petir 1926?. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah terwujudnya deskripsi yang dapat mengetahui tentang: (1). Riwayat hidup K.H Muhammad Zuhri, (2). Kondisi Sosial, Agama dan Politik di Petir 1920-1926, (3). Perlawanan K.H Muhammad Zuhri dalam Menghadapi Kolonial Belanda di Petir 1926. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang meliputi tahapan: Heuristik (Pengumpulan Sumber), Verifikasi (Ktirik), Interpretasi (Penafsiran) dan Historiografi (Penulisan). Berdasarkan penelitian, perlawanan yang terjadi di Petir merupakan reaksi atas kebijakan tidak adil dari pemerintah kolonial Belanda dan kekecewaan masyarakat Banten terhadap SI yang awalnya dinilai akan membawa perubahan, namun SI tidak seperti yang diharapkan. Situasi ini akhirnya dimanfaatkan oleh PKI untuk membujuk ulama bergabung ke PKI. Hasilnya banyak ulama dan masyarakat yang bergabung karena PKI dianggap nyata dalam pergerakan melawan pemerintah Belanda. Sebagian Tokoh dalam perlawanan 1926 di Banten adalah para ulama dan santri yang memiliki hubungan intelektual dan sosial dengan Mukimin Banten di Mekah. K.H Muhammad Zuhri merupakan salah satu tokoh dalam memimpin perlawanan 1926 di bagian sektor Petir dan Labuan. Meskipun gagal, namun perlawanan ini di nilai amat berbahaya bagi eksistensi pemerintah Belanda, sehingga banyak tokoh ulama, termasuk K.H Muhammad Zuhri diasingkan ke Boven Digul selama 5 tahun.
Aris Muzhiat - Personal Name
SKRIPSI SPI 353
SKRIPSI SPI 353
Text
Indonesia
FAK USHWA UIN BANTEN
2018
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 96 hlmn
LOADING LIST...
LOADING LIST...