Detail Cantuman Kembali
Pendekatan Behavioral dalam Mengatasi Anak Temper Tantrum (Studi Kasus di PAUD Bina Umat Desa Linduk Kecamatan Pontang Serang - Banten)
Setiap anak termasuk individu unik yang mempunyai eksistensi
dan memiliki jiwa sendiri, serta mempunyai hak untuk tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai dengan iramanya masing-masing yang
khas. Anak tumbuh dan berkembang dari keluarga dan lingkungan yang
mempengaruhi, keadaan sosial mempengaruhi emosi anak yang belum
stabil, yang belum mampu mengelola emosinya. Hal ini merupakan
perilaku yang menyebabkan anak mengalami temper tantrum pada usia
pra-sekolah. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimana perilaku anak temper
tantrum di PAUD Bina Umat Linduk-Pontang? (2) Bagaimana terapi
behavioral untuk mengatasi anak temper tantrum di PAUD Bina Umat
Linduk-Pontang? (3) Bagaimana perilaku anak temper tantrum di PAUD
Bina Umat Linduk-Pontang setelah diberikan terapi?. Tujuan penelitian
ini adalah: (1) Mengetahui perilaku anak temper tantrum di PAUD Bina
Umat Linduk-Pontang. (2) Mengetahui terapi behavior dapat mengatasi
masalah anak temper tantrum di PAUD Bina Umat Linduk-Pontang. (3)
Mengetahui Perilaku Anak Temper Tantrum di PAUD Bina Umat LindukPontang setelah mendapatkan Terapi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan
analisis tindakan. Adapun hasil penelitian ini adalah: (1) perilaku anak
temper tantrum mengalami temper tantrum yaitu: melukai dirinya sendiri,
melukai orang lain di sekitarnya, berkata kasar, buang air kecil di celana
(mengompol), mengamuk, kurangnya rasa percaya diri, menolak jika
diperintah padahal yang diperintahkan pun adalah kebutuhannya, merasa
tidak dianggap keberadaannya oleh teman-teman bermain dan temanteman sekolahnya, sering diledek, rasa ingin selalu menang sendiri dan
tidak ingin terkalahkan. (2) langkah konseling behavioral dalam mengatasi
anak temper tantrum diantaranya: asessmen (asessment), menentukan
tujuan (goal setting), implementasi teknik (technique implementation),
evaluasi dan pengakhiran (evaluation termination). (3) Setelah melakukan
konseling behavioral mulai ada perubahan pada beberapa anak, yaitu: anak
temper tantrum menyadari bahwa apa yang dilakukannya adalah sesuatu
yang dapat membahayakan diri dan orang lain, mengendalikan emosinya
dan cari perlindungan, menggunakan waktunya dengan baik, berinteraksi
baik dengan lingkungan sosial, menerima keadaan yang telah terjadi.
Suti Nur’aini - Personal Name
SKRIPSI BKI 307
SKRIPSI BKI 307
Text
Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2018
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 124hlm
SKRIPSI BKI 307
LOADING LIST...
LOADING LIST...