Detail Cantuman Kembali
Peranan Ali Sastroamidjojo Pada Masa Orde Lama Tahun 1953-1957
Apudin, NIM: 133500398, Judul Skripsi: Peranan Ali Sastroamidjojo Pada Masa Orde Lama Tahun 1953-1957,
Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Ushuluddin dan Adab, tahun 1439/2018.
Susunan pemerintahan dan peraturan Negara yang terdiri dari DPR, MPR,MK dan UUD terlah dipersiapkan sejak Indonesia merdeka padatanggal 17 Agustus 1945. Setelah susunan pemerintahan danperaturan Negara terbentuk, Indonesia mengawali sistem pemerintahan dengan demokrasi liberal dan berganti menjadi sistem demokrasi parlemen yang ditandai dengan berdirinya beberapa kabinet yaitu Kabinet Natsir, Kabinet Sukiman, Kabinet Wilopo, Kabinet Ali Sastroamidjojo I, Kabinet Burhannudin Harahap, Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda. Diantara kabinet yang menjabat Kabinet Ali Sastroamidjojo adalah yang lama menjabat sebanyak dua periode.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: (1.) Bagaimana Kondisi Bangsa Indonesia Pada Masa Orde Lama 1945-1953 ? (2.) Bagaimana Riwayat Hidup Ali Sastroamidjojo ? (3.) Bagaimana Peranan Ali Sastroamidjojo pada Masa Orde Lama Tahun 1953-1957?.
Tujuan penelitian ini adalah: (1.) Untuk Mengetahui Kondisi Indonesia pada Masa Orde Lama Tahun 1945-1953. (2.) Untuk Mengetahui Riwayat Hidup Ali Sastroamidjojo. (3.) Untuk Mengetahui Peranan Ali Sastroamidjojo pada Masa Orde Lama Tahun 1953-1957.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Sejarah, tahapan-tahapannya, meliputi yaitu: Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi dan Histriografi.
Hasil dari penelitian ini adalah Ali Sastroamidjojo menjabat Perdana Menteri Indonesia yang menjabat dua periode, Ali Sastroamidjojo I menjabat dari tahun 1953-1955 sedangkan Ali Sastroamidjojo II menjabat dari tahun 1956-1957. Peranan Ali Sastroamidjojo sebagai Perdana Menteri Indonesia adalah menyelesaikan pemberntakan dalam negeri seperti halnya pemberontakan DI/TII dan adanya Politik Bebeas Aktif sehingga terlaksananya Konferensi Asia-Afrika tahun 1955. Melaksanakan perudingan Konferensi Meja Bundar (KMB) yang di mana Indonesia membatalkan perundingan tersebut dan mengambil alih wilayah Irian Barat ke dalam Indonesia. Selain pembebasan Irian Barat, Konferensi Meja Bundar (KMB) Indonesia juga melepaskan kaitannya dengan Belanda.
Apudin - Personal Name
SKRIPSI SPI 333
SKRIPSI SPI 333
Text
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2018
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 89hlm
SKRIPSI SPI 333
LOADING LIST...
LOADING LIST...